Cara Mengendalikan Emosi Agar Tidak Merugikan Diri Sendiri

Cara Mengendalikan Emosi Agar Tidak Merugikan Diri Sendiri


Tidak jarang emosi-emosi negatif seperti kecewa dan marah menguasai, sehingga Anda menjadi tidak dapat berkonsentrasi. Bahkan, Anda melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Ini mengapa penting untuk tahu cara mengendalikan emosi.

Penelitian menemukan bahwa respons emosional manusia berasal dari cara mereka menilai pengalaman tertentu.  Emosi adalah ekspresi normal atas berbagai hal yang terjadi dalam keseharian, seperti tertawa karena kejadian lucu hingga merasa kesal setelah terjebak macet. Mengekspresikan emosi secara tepat dan mengetahui cara mengendalikan emosi akan membuat Anda merasa lebih baik.



Meski begitu, tidak jarang emosi-emosi negatif membuat Anda menjadi berperilaku negatif juga. Marah, sedih, kecewa memang tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola. Ekspresi emosi negatif bahkan dapat membahayakan hubungan pertemanan, obat telat bulan pekerjaan, dan bahkan kesehatan Anda sendiri. Hal inilah yang membuat Anda perlu belajar cara mengendalikan emosi. Panduan di bawah ini diharapkan dapat membantu Anda.

Setiap kali Anda akan bereaksi negatif, tenangkan diri dengan mengambil napas panjang dan menutup mata.
Anda tidak dapat mengubah situasi tertentu, tetapi dapat mengubah pola pikir Anda dari sudut pandang yang membuat marah atau kecewa menjadi sudut pandang yang membuat Anda merasa lebih baik.
Ubah fokus Anda. Jika Anda lebih sering merasa rendah diri karena menganggap orang lain lebih hebat, ubah fokus pada diri sendiri, apa yang ingin Anda kerjakan, dan kemampuan yang ingin Anda tingkatkan, sehingga membuat Anda lebih percaya diri.
Hindari situasi yang membuat Anda mudah merasakan emosi negatif. Sebagai contoh, jika Anda mudah kesal saat terburu-buru, maka Anda dapat mengatur waktu untuk berangkat lebih awal. Dengan begitu, kemacetan atau pun pengguna jalan yang lambat tidak akan terlalu membuat Anda terganggu atau bahkan dapat dihindari.
Jalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda seperti keluarga, teman, tetangga yang membuat Anda nyaman. Anda perlu sahabat dan keluarga sebagai tempat Anda berbagi permasalahan yang bersedia mendengarkan dan tidak membiarkan Anda sendiri.
Temukan aktivitas yang membuat Anda senang dan dapat menjadi bagian positif dari keseharian Anda seperti bersepeda, bermain sepak Mengerjakan hobi yang Anda sukai membuat Anda merasa rileks dalam dunia Anda sendiri. Selain itu, olahraga dapat menjadi sarana untuk mengelola stres.
Memberi dapat membuat Anda senang. Berikan waktu, bantuan, atau pun senyum Anda untuk orang lain, misalnya mengikuti bakti sosial.
Pelajari kemampuan baru seperti bahasa baru atau pun alat musik, dapat membangkitkan kepercayaan diri dan berfungsi sebagai cara mengendalikan emosi.
Sadarilah keberadaan Anda saat ini, perasaan dan pikiran Anda, termasuk sekitar Anda. Ini dapat membuat Anda lebih sadar dan bersikap positif merespons segala sesuatu.
Berhubungan seksual dapat mendatangkan manfaat emosional yang membuat Anda merasa lebih percaya diri.
Menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara mengendalikan emosi dan kesehatan mental. Cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dan dengan porsi yang tidak berlebihan.
Yoga dan meditasi dapat menjadi metode manajemen stres dan melatih Anda mengendalikan emosi.
Kelola waktu dengan mengatur jadwal dan membuat rencana hal-hal yang perlu dilakukan. Perencanaan akan membantu Anda mengurangi stres.
Belajar mengatakan “tidak” terutama pada hal yang sebenarnya memang sudah tidak dapat Anda kelola, atau acara yang memang benar-benar tidak dapat Anda hadiri.
Jaga agar tubuh selalu mendapat istirahat cukup sehingga masalah tidak dengan mudah menyulut emosi.
Kesehatan tidak hanya tentang tubuh yang sehat, tetapi juga pikiran yang sehat yang memengaruhi emosi. Sehat secara emosional berarti dapat mengelola masalah sehari-hari seperti stres, mengubah kebiasaan buruk, berkreasi, menjalin hubungan pertemanan, jual obat telat bulan dan semua hal lain yang dapat berdampak pada kesehatan jiwa dan raga.

Menjaga kesehatan emosional sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh, karena keduanya saling memengaruhi. Kesehatan emosional yang terganggu dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Orang yang pikiran dan emosinya sehat akan lebih mudah menghadapi persoalan hidup besar seperti perpisahan atau pun kematian.

Namun, waspadai jika ternyata yang Anda rasakan bukan sekadar fluktuasi emosi, melainkan pertanda depresi. Kenali gejala depresi yang dapat ditandai dengan tanda-tanda seperti mood buruk lebih dari dua minggu, merasa putus asa, kelelahan, tidak dapat berkonsentrasi, hilang nafsu makan atau sebaliknya makan terlalu banyak, susah tidur atau pun terus ingin tidur, dan terpikir untuk mengakhiri hidup.

Cobalah menerapkan berbagai cara mengendalikan emosi di atas untuk mendapatkan kesehatan fisik dan mental. Jika gejala depresi mulai muncul, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter.

Komentar